1.
Model Pembelajaran
1.
Pengertian
Model pembelajaran
Menurut Joyce dalam Trianto (2009: 22)
model pembelajaran adalah ”suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.”
Menurut Soekamto dalam Trianto (2007:
5) model pembelajaran adalah ”kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan
para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.”
Model pembelajaran mempunyai empat
ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. ciri-ciri
tersebut adalah:
a.
Rasional teoretik
logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
b.
Landasan pemikiran
tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan belajar yang akan dicapai);
c.
Tingkah laku
mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil
; dan
d.
Lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (Kardi dan Nur dalam
Trianto, 2009: 17).
Selain ciri-ciri di atas menurut
Nieveen dalam Trianto (2007: 8) suatu model pembelajaran dikatakan baik jika
memenuhi tiga kriteria yaitu valid (didasarkan pada rasional dan adanya
konsistensi internal), praktis (kesesuaian pendapat ahli dengan kenyataan), dan
efektif (peryataan efektif dari ahli dan secara operasional memberikan hasil
sesuai dengan yang diharapkan). Model pembelajaran adalah suatu rancangan yang
disusun secara sistematis sebagai pedoman guru dalam pembelajaran di kelas
sehingga dapat memberikan hasil sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Pembelajaran
Aktif (active learning) card sort
1. Pengertian
Pembelajaran aktif (active learning)
Pembelajaran aktif adalah belajar yang
meliputi berbagai cara untuk membuat siswa aktif sejak awal melalui
aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat
membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran (Silberman, 2007: 1). Pembelajaran
aktif (active learning) merupakan
salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam
melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan (Suyatno, 2009:
107).
Pembelajaran
aktif (active learning) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, disini siswa
dituntut untuk mengunakan otak dalam berfikir sehingga semua siswa dapat
mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang
mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa
agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Active learning mulai
digunakan dalam dunia pendidikan diawali oleh seorang filosofi Cina yang
bernama Confucius yang menyatakan:
“ Apa yang saya dengar, saya lupa”
“Apa yang
saya lihat, saya ingat”
“Apa yang
saya lakukan saya paham”
(Silbermen, 2007: 1)
Tiga
peryataan diatas menjadi dasar dari munculnya belajar aktif, kemudian menurut
Silbermen (2007: 2) belajar aktif itu memuat hal-hal berikut :
“Apa
yang saya dengar, saya lupa”
“Apa
yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit”
“Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan dengan
beberapa teman, saya mulai paham”
“Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan
lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan
keterampilan”
“Apa
yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya”
Pernyataan
di atas menyatakan dalam pembelajaran aktif siswa tidak hanya mendengarkan
penjelasan guru tetapi siswa melihat, mendengar, bertanya dengan guru atau
teman, berdiskusi dengan teman, melakukan, dan mengajarkan pada siswa lainnya
sehingga mereka menguasai materi pembelajaran. Di dalam pembelajaran aktif siswa
mendapatkan tantangan-tantangan yang mengharuskan kerja keras karena harus
lebih aktif dan mandiri untuk mengugkapakn, menjelaskan, dan bertanya tentang
materi pelajaran yang diajarkan.
Menurut
John Holt dalam Silberman (2007: 5) belajar semakin baik jika siswa diminta
untuk melakukan hal-hal berikut:
a. Mengungkapkan
informasi dengan bahasa mereka sendiri
b. Memberikan
contoh-contoh
c. Mengenalnya
dalam berbagai samaran dan kondisi
d. Melihat
hubungan antara satu fakta atau gagasan dengan yang lain
e. Menggunakannya
dengan berbagai cara
f. Memperkirakannya
berapa konsekuensinya
g. Mengungkapkan
lawan atau kebalikannya
Pembelajaran aktif yang dimaksud adalah langkah-langkah atau
rencana yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif dalam setiap
pembelajaran dengan menggunakan otak/pikiran, baik untuk menemukan ide pokok
dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru
mereka pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Adapun
langkah-langkah pembelajaran aktif adalah sebagai berikut:
Tabel
1.
Langkah-langkah
Pembelajaran Aktif
Fase
|
Tingkah Laku Guru
|
Fase-1
Menyampaikan tujuan
dan motivasi siswa
|
Guru
menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
tersebut dan memotivasi siswa.
|
Fase-2
Menyajikan informasi
|
Guru
menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan.
|
Fase-3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok
|
Guru
menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
|
Fase-4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
|
Guru
membibing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka.
|
Fase-5
Evaluasi
|
Guru
mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
|
Fase-6
Memberikan
penghargaan
|
Guru
mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu
dan kelompok.
|
Sumber:
Ibrahim dalam Trianto (2009: 66)
2.
Card sort
Card sort adalah suatu strategi dari pembelajaran aktif (active learning) yang berarti memilah dan memilih kartu/menyortir kartu, card sort merupakan kegiatan kolaboratif
yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang
suatu objek, atau mengulangi informasi. Card
sort lebih mengutamakan gerakan fisik yang dapat membantu untuk memberi
energi kepada kelas yang telah letih/kurang bersemangat (Silberman, 2007: 157)
.
Card sort mengunakan kartu yang berisi kategori-kategori dapat berupa
informasi, konsep, fakta tentang suatu objek, dan contoh-contoh sesuai dengan
materi yang akan diajarkan dimana ukuran kartu tidak ditentukan, dalam penelitian ini
peneliti menggunakan kartu dengan ukuran ± 6 x 9 cm karena untuk memudahkan
dalam pengocokan dan kertas yang berwarna agar menarik minat siswa.
Di dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal pada sub materi sistem peredaran
darah manusia, card sort merupakan
salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada kebutuhan siswa sesuai
dengan tingkat kemampuan intelektual siswa.
Beberapan hal
yang harus diperhatikan dalam menyusun kartu antara lain :
a. Pada kedua sisi kartu
1) Sisi pertama terdiri atas gambar yang berkaitan dengan
materi dan gambar bersifat realistis dan animasi.
2) Sisi lainnya terdiri atas kategori yang berhubungan
dengan gambar pada sisi pertama dan setiap kartu yang berisi kategori sama
memiliki warna yang sama.
3) Sifat gambar yang digunakan adalah bersifat sematis
berfungsi agar kartu lebih menarik.
b. Kumpulan pertanyaan tentang sistem peredaran darah manusia
yang harus dijawab yang digunakan sebagai pengukur daya serap siswa dengan
menggunakan kartu kategori.
Ada beberapa tahapan operasional penggunaan card sort antara lain:
1) Sebelum kartu kategori dibagikan kepada siswa, guru perlu
memberikan :
a) Apresiasi dan motivasi
b) Penjelasan singkat materi dan kegiatan belajar
c) Penjelasan skor nilai individu dan kelompok
d) Mengocok kartu kategori dan membagikan ke seluruh siswa
2) Bila kartu kategori sudah dibagikan :
a)
Untuk
siswa
(1) Mintalah siswa untuk berusaha mencari temannya di ruang
kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori sama (warna
sama).
(2) Siswa dengan kartu kategori sama membentuk satu tim dan
belajar bersama menggunakan kartu kategori tersebut. Sesuai petunjuk (lampiran
C. 5)
(3) Tim yang masih memiliki kartu kategori yang belum
terselesaikan sesuai batas waktu yang ditentukan maka akan dikurangi nilainya.
(4) Setiap tim mempresentasikan sesuai kategori.
(5) Setiap tim menjawab soal yang telah tersedia pada lembar
petunjuk penggunaan card sort.
b)
Untuk
guru
(1) Jika ada siswa yang mengalami kesulitan, guru hendaknya
memberikan bimbingan dan pengarahan.
(2) Guru membantu keadaan kelas saat proses pembelajaran
berlangsung.
(3) Kira-kira 10 menit sebelum istirahat guru dan siswa
membahas materi pada pertemuan hari ini.
(4) Guru memberi penghargaan pada siswa yang memperoleh nilai
tertinggi sebagai penghargaan tim.
trima kasih, moga Allah SWT memberkan pahala atas kebaikan anda,
BalasHapusmau nanya om,,, dimana ada dijual referensi tentang pembelajaran card sort? cari2 di gramed tapi belum dapat
BalasHapus